Tokoh Nahdlatul Ulama Gus Nadirsyah Hosen memberikan tanggapan mengenai polemik yang sedang berlangsung di Mahkamah Konstitusi (MK).
Hal ini terkait dengan putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan bahwa Anwar Usman terbukti melakukan pelanggaran etika.
Gus Nadir menyinggung tentang revolusi mental yang seharusnya didasarkan pada nilai etika dan akhlak. Ia menyatakan kebingungannya apabila revolusi mental tidak didasarkan pada nilai etika dan akhlakul karimah.
Gus Nadir juga mempertanyakan sikap Jokowi belakangan ini, yang tampaknya mendukung pemberian jalan politik kepada Gibran Rakabuming Raka. Ia menanyakan apakah semua keputusan tersebut didasarkan hanya pada kepentingan keluarga.
Menurut Gus Nadir, Pemerintah seharusnya malu apabila Pilpres tercemar dengan pelanggaran etika, terutama jika pelanggar tersebut merupakan anak dari Presiden.
Dengan melihat situasi saat ini, Gus Nadir menyarankan kepada Jokowi untuk meminta Gibran mundur dari posisi Calon Wakil Presiden.
Gus Nadir juga menyatakan bahwa meskipun putusan MK tetap sah, proses di MK telah terbukti cacat secara etika. Ia khawatir bahwa hal ini akan membayangi langkah politik dan karir Gibran.
Gus Nadir juga menekankan bahwa jika Gibran terpilih sebagai Wakil Presiden mendatang bersama Prabowo, maka hal tersebut akan menjadi beban moral karena pelanggaran etika di MK.