Agenda pilpres dan pemilu legislatif mulai ramai belakangan ini. Organisasi kemasyarakatan seperti Muhammadiyah telah menegaskan bahwa ormas tersebut memilih untuk bersikap netral, baik di pilpres maupun pilkada lainnya.
Meskipun bersikap netral, Muhammadiyah tidak melarang anggotanya untuk terlibat dalam tim pemenangan capres-cawapres atau maju sebagai calon anggota legislatif.
Namun, jika ada anggota yang memutuskan menjadi tim sukses pasangan calon tertentu atau maju dalam kontestasi pilkada, maka kader Muhammadiyah tersebut akan dinonaktifkan untuk sementara waktu.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa pimpinan atau anggota Muhammadiyah boleh masuk ke dalam tim sukses capres-cawapres dan juga maju sebagai calon legislatif sesuai dengan kebijakan PP Muhammadiyah.
Dia menjelaskan bahwa jika ada anggota yang menjadi tim sukses, mereka akan dinonaktifkan dari jabatannya dalam organisasi untuk sementara waktu.
Selain itu, anggota yang maju dalam pemilihan legislatif akan diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya setelah terpilih.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Muhammadiyah bersikap netral dalam pesta demokrasi, dan sikap PP Muhammadiyah terkait Pemilu 2024 merupakan hasil konsolidasi nasional pada 16 November 2023.