Calon Presiden RI Anies Baswedan menyampaikan visi misi dalam dialog yang diadakan oleh PP Muhammadiyah. Anies dinilai berhasil dalam menyampaikan gagasannya dalam waktu 30 menit yang diberikan oleh panitia.
Setelah dialog, akun resmi PP Muhammadiyah, @muhammadiyah, memposting suasana dialog tersebut di Twitter. Namun sayangnya, banyak komentar negatif yang disengaja ingin mengaburkan substansi dari dialog tersebut.
“Pasukan troll menyerang postingan @muhammadiyah terkait penyampaian visi misi salah satu capres-cawapres. Padahal Muhammadiyah ingin mengajak warga negara untuk lebih memahami visi, misi, dan pandangan para capres-cawapres. Tetapi ada yang tidak suka kita bahas itu. Apa tujuan dari troll-troll ini?,” tulis Pendiri Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, di akun Twitternya @ismailfahmi, pada Kamis (23/11/2023).
Ia melanjutkan, “Mengapa saya merasa perlu mengangkat ‘orkestrasi troll komentar’ ini? Karena troll dibayar dan ditugaskan untuk mengaburkan inti dari pemilihan pemimpin. Mereka diperintahkan untuk membangun narasi bahwa kemampuan menyampaikan gagasan tidak penting. Mereka yang menyampaikan gagasan akan diserang dan dianggap tidak penting. Kemudian konten-konten yang hanya sekedar populer, yang menutupi gagasan dan pencapaian calon pemimpin, akan diproduksi lebih banyak. Sehingga warga/pemilih tidak bisa melihat hal-hal yang esensial,” tambahnya.
Menurut kader Muhammadiyah ini, targetnya adalah Generasi Z dan Milenial yang merupakan mayoritas pemilih dalam pemilihan presiden nanti.