FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Kader PDIP, Ferdinand Hutahaean, mengajak orang untuk tidak memilih Calon Presiden (Capres) yang telah merusak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Ia mengungkapkan bahwa kerusakan KPK dan MK tidak boleh dibiarkan begitu saja. Menurutnya, salah satu cara untuk menghentikannya adalah dengan tidak memilih Capres dari kelompok tersebut.
“Apakah kita masih akan membiarkan ini terjadi? Mari lawan dengan cara tidak memilih Capres dari kelompok mereka!” ungkapnya seperti yang dilansir oleh fajar.co.id, Kamis (23/11/2023).
Menurutnya, KPK dan MK sebenarnya adalah hasil dari reformasi. Namun saat ini, malah memperkuat kejayaan Orde Baru.
“KPK dan MK adalah hasil dari Reformasi, tetapi sayangnya kedua lembaga ini malah memperkuat kejayaan Orde Baru dalam hal kerusakan, korupsi, nepotisme, dan rekayasa hukum,” jelasnya.
Sebelumnya, Penyidik Dirkrimsus Polda Metro Jaya telah menetapkan Firli Bahuri sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Penetapan tersangka terhadap Ketua KPK itu dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara yang dilakukan oleh penyidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya serta Dittipidkor Bareskrim Polri dan ditemukan bukti yang cukup.
Ketua KPK itu dijerat dengan pasal e atau pasal 12B atau pasal 11 UU Tipikor juncto pasal 65 KUHP.
Penyidik juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk 21 telepon seluler, 17 akun email, 4 flashdisk, 2 unit mobil, 3 kartu emoney, 1 kunci mobil Toyota Land Cruiser, dan beberapa bukti lainnya.