FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyatakan bahwa koalisinya menginginkan agar negara ini diatur dengan mengutamakan etika yang telah disusun oleh para pendiri bangsa. Ia tidak ingin negara diatur oleh penguasa, tetapi melalui hukum yang ada.
Ia bahkan mengingatkan bahwa sejak dahulu para pendiri bangsa dapat membuat negara ini menjadi tempat yang menguntungkan bagi diri dan keluarganya.
“Tapi mereka tidak memilih jalan itu. Mereka membangun sebuah republik yang tidak memihak golongan ningrat, tidak memihak golongan yang pada waktu itu memiliki hak istimewa,” katanya saat memberi sambutan dalam deklarasi relawan Sahabat ABI di Basket Hall, Senayan, Minggu (26/11).
“Justru mereka membangun sebuah negara yang memungkinkan siapa pun bisa menjadi apa pun asal kerja keras, jujur, berintegritas. Mari kita kembalikan semangat republik ini pada semangat para pendiri republik,” lanjut Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa pihaknya ingin Indonesia menjadi negara hukum, bukan negara kekuasaan. Dengan begitu, tidak ada kesewenang-wenangan dari penguasa karena mereka pun diatur oleh hukum.
“Jika ini menjadi negara kekuasaan, maka penguasa yang mengatur hukum, mengganti-ganti hukum demi kepentingan penguasa,” ucapnya.
Oleh karena itu, Anies menegaskan, perjuangan untuk menghadirkan perubahan harus dilakukan secara bersama-sama.
“Perubahan yang diusung bukan tentang satu orang, bukan tentang partai, bukan tentang satu koalisi. Ini adalah tentang satu generasi dan generasi masa depan. Jika kita tidak memanfaatkan momentum untuk melakukan perubahan, maka apa yang hari ini menjadi status quo akan berlanjut,” tegasnya. (jpg/fajar)