Islah Bahrawi, seorang pegiat media sosial, mengecam keikutsertaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertempuran politik sebagai alat dari calon presiden nomor urut dua dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Islah merasa bahwa Jokowi akan terlibat dalam konflik politik jika Prabowo Subianto berhasil mengalahkan calon presiden nomor urut satu dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan calon presiden nomor urut tiga dari PDIP Ganjar Pranowo.
Ia menegaskan bahwa melalui cara tersebut, kita tidak sedang membicarakan tentang masa depan, melainkan tentang konflik politik jika Prabowo memenangkan Pilpres.
Islah yakin bahwa Anies dan Ganjar akan lebih bersahabat dengan Jokowi jika mereka terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024. Menurutnya, yang menjadi pertimbangan utama saat ini adalah demokrasi.
Dalam survei Lembaga Survei Nasional, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diketahui unggul jauh dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan elektabilitas mencapai 42,1 persen. Sedangkan elektabilitas Anies-Muhaimin mencapai 25,2 persen dan Ganjar-Mahfud sebesar 28,8 persen.
