Cak Nun Memberikan Klarifikasi tentang Isu Penculikan Aktivis 98 yang Menyeret Prabowo

by -85 Views
Cak Nun Memberikan Klarifikasi tentang Isu Penculikan Aktivis 98 yang Menyeret Prabowo

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pada masa reformasi 1998, Prabowo Subianto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), terlibat dalam isu penculikan aktivis mahasiswa dan tokoh pro-demokrasi.

Beberapa pihak mengaitkan Prabowo dengan serangkaian tindakan kontroversial tersebut, yang menjadi sorotan dalam perdebatan politik, terutama dalam konteks Pilpres 2024.

Dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @komenpol.id, Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Cak Nun menceritakan situasi yang dihadapi Prabowo.

Dikatakan Cak Nun, memang pada masa itu ada beberapa satuan diberikan tugas mengantisipasi kelompok-kelompok aktivis.

“Jadi ada beberapa satuan yang diperintah untuk mengantisipasi kelompok-kelompok aktivis pada 1997,” ujar tokoh aktivis kebudayaan itu dalam video berdurasi satu menit itu dilansir pada Sabtu (16/12/2023).

Sialnya bagi Prabowo ketika dia menculik aktivis, satuannya tidak memusnahkan para aktivis tersebut.

Hanya saja, kata dia, para aktivis yang diculik satuan Prabowo hilang tanpa diketahui keberadaannya.

“Sialnya Prabowo itu, ketika dia menculik tapi tidak dimusnahkan. Terus jadi orang hilang itu,” ucapnya.

Tambahnya, yang diculik satuan Prabowo saat itu dikembalikan ke masyarakat. Sebagian dari mereka yang tidak hilang, ikut ke Partai Gerindra bersama Prabowo.

Nama-nama yang ikut pada poros Prabowo di antaranya Pius Lustrilanang dan Haryanto Taslam.

“Yang diculik oleh pasukannya Prabowo ini, dikembalikan ke masyarakat, makanya mereka ikut Gerindra. Memang diculik, tapi tidak dipateni,” tukasnya.