Kota Makassar menjadi pusat perhatian bagi tim sukses untuk mendapatkan suara dalam pemilihan presiden mendatang. Tim sukses dari ketiga kandidat mengklaim bahwa Kota Daeng adalah basis mereka.
Pakar politik dari Universitas Hasanuddin, Prof Sukri Tamma, menilai bahwa klaim tersebut adalah hal yang wajar dalam setiap kontestasi politik. Menurutnya, klaim wilayah merupakan strategi yang lazim dilakukan dalam kontes politik.
Dia juga menambahkan bahwa klaim tersebut mungkin benar adanya untuk memperoleh basis pemilih. Namun, di Sulawesi Selatan, klaim wilayah hanya dapat dilakukan di daerah yang jumlah pemilihnya tidak dominan.
Contohnya adalah Kota Makassar, dengan beragam corak masyarakatnya, semua kandidat mungkin telah membangun basis mereka dengan menjual isu-isu tertentu. Sehingga, tidak ada satu pun kandidat yang bisa benar-benar mengklaim wilayah tersebut.
Selain itu, dia juga menekankan bahwa wilayah-wilayah seperti Gowa dan Bone juga memiliki karakteristik yang sama. Meskipun demikian, wilayah-wilayah tersebut bukanlah tempat pertarungan politik yang tidak memiliki nilai. Karena dalam merebut basis pemilih, dibutuhkan isu, citra, dan banyak hal lain yang harus dijual kepada masyarakat agar dapat dianggap mewakili kepentingan mereka.
