Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifa, mengkritik Sandiaga Uno terkait Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang dibentuk Anies dan diisi dengan Orang Dalam (Ordal).
Menurutnya, aib sebenarnya adalah orang yang pindah partai untuk mencari kursi Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Hal ini datang setelah Sandi merespons mantan juru bicara Anies-Sandi di Pilgub DKI Jakarta 2017, Anggawira, terkait TGUPP yang diisi dengan Ordal. Menurut Sandi, tidak perlu mengumbar aib.
“Yang aib itu adalah lompat partai untuk dapat cawapres tapi tetap tidak dapat juga. Meninggalkan janji kepada warga Jakarta dari wakil gubernur yang mencari Cawapres. Itulah yang aib,” kata Geisz kepada wartawan, Senin (18/12/2023).
Bagi Geisz, kepemimpinan Anies Baswedan di Jakarta tidak terlepas dari peran TGUPP. TGUPP, katanya, membantu menjembatani Anies untuk menuntaskan 23 janji di Jakarta.
“Keberhasilan Anies membangun Jakarta berkat adanya anak muda pintar di TGUPP, yang membantu mewujudkan visi misi Anies (23 Janji Kampanye). Tanpa kehadiran TGUPP, yang membantu para kepala dinas dalam menyusun program yang mencakup 23 janji kampanye tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, Sandi menyatakan bahwa menjelang pilpres, tidaklah baik jika setiap pihak saling mencari kesalahan satu sama lain.
Baginya, apa yang disampaikan Anies benar bahwa setiap pihak harus memiliki komitmen untuk memberantas korupsi. Dia tidak ingin kontestasi politik justru memecah belah dan saling menyalahkan kubu lain.
“Menurut saya, apa yang disampaikan Pak Anies itu adalah realitas, dan ini harus kita pastikan ke depan bahwa pemerintahan bersih, bebas korupsi, yang akan diperjuangkan oleh Pak Ganjar dan Mahfud,” ucap Sandiaga.
