Pakar hubungan masyarakat, Muhammad Sufyan, memberikan apresiasi terhadap kejujuran calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dalam debat Pilpres 2024.
Sufyan menganggap positif ketidaktauan Cak Imin dalam menanggapi pertanyaan jebakan soal SGIE yang dilontarkan oleh calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya, sikap jujur Cak Imin mencerminkan nilai-nilai positif, terutama dalam konteks pendidikan di ruang kelas.
“Kalau di ruang kelas bagus dan harus. Kami dididik boleh salah, tapi tidak boleh bohong,” kata Sufyan, Sabtu (23/12).
Sufyan menyatakan bahwa kejujuran Cak Imin berbeda dengan respons Mahfud MD saat ditanya mengenai Carbon Capture and Storage.
Dia menyoroti perbedaan sikap antara Cak Imin yang dengan tegas mengakui ketidaktaahuannya, dan Mahfud MD yang terlihat enggan untuk jujur dalam menjawab pertanyaan terkait Carbon Capture.
Lebih lanjut, Sufyan menjelaskan bahwa gaya debat Gibran, meskipun menarik, tetap terkait dengan kontroversi Mahkamah Keluarga.
Dia mengingatkan bahwa, sehebat apapun penampilan Gibran dalam debat, tetap ada catatan dari Mahkamah Keluarga yang menyatakan adanya intervensi semalam. (JPNN)