Profesor David H. Ucko dan Profesor Thomas A. Marks menulis bahwa pada tahun 2018, dokumen strategi pertahanan nasional AS menunjukkan bahwa persaingan strategis antar negara adalah ancaman terbesar terhadap kedaulatan AS. Mereka membahas bagaimana negara-negara dapat melancarkan operasi perang tidak konvensional untuk mendorong agenda strategis mereka. Mereka menekankan bahwa perang antar negara yang bersaing belum tentu dilakukan dengan cara konvensional.
Mereka mencatat bahwa ancaman utama AS saat ini datang dari persaingan strategis antar negara, yang berarti bahwa entitas yang dihadapi adalah negara lain, namun perang antar negara ini belum tentu dilakukan dengan cara konvensional. Mereka menggambarkan cara-cara non-konvensional yang dapat digunakan oleh negara, seperti penggunaan tim cyber untuk melumpuhkan objek vital negara lawan, dan penggunaan ribuan akun media sosial palsu untuk menimbulkan konflik bersenjata di negara lawan.
Mereka memberikan contoh berbagai operasi perang tidak konvensional yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina, yang mereka sebut sebagai “Operational Art” atau seni berkonflik karena apa yang dilakukan masuk ke zona abu-abu. Mereka menegaskan bahwa sebuah negara harus memahami operasi militer non-konvensional di zona abu-abu untuk dapat merespons secara efektif. Jika tidak, akan ada perdebatan sengit tentang arti perang dan siapa yang harus merespons operasi non-konvensional yang dilakukan oleh lawan.