Kepemimpinan Mar (Purn) Azwar Syam TNI

by -94 Views
Kepemimpinan Mar (Purn) Azwar Syam TNI

Prabowo Subianto yang diambil dari Buku Kepemimpinan Militer 1: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto.

Pertama kali saya bertemu dengan Pak Azwar Syam saat saya sedang menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) di Magelang pada tahun 1970. Saya termasuk dalam Kompi 2 Batalyon C4.

Sosok Pak Azwar Syam langsing, kurus, berkulit hitam, sorot matanya tajam dan penuh percaya diri yang sangat mencuri perhatian saya saat pertama kali bertemu dengannya. Beliau merupakan Komandan Kompi 2 Batalyon C4.

Ada beberapa hal yang saya pelajari dari sosok Pak Azwar. Pertama, keterkaitan dengan kerapian. Beliau mengajarkan bahwa komandan pasukan di lapangan tidak perlu memakai pakaian baru, tetapi yang penting harus rapi. Bajunya yang sudah belel ternyata menambah wibawa dan karisma beliau. Menjadi lusuh karena sering dipakai di lapangan dan sering dicuci, namun malah menjadi simbol dari perjuangan.

Kedua, beliau menunjukkan sikap ketegasan. Beliau adalah orang pertama selain kedua orang tua saya yang pernah menempeleng saya. Tindakan ini saya terima pada masa perpeloncoan di AKABRI. Walaupun awalnya saya kaget, tapi lambat laun timbul rasa hormat dan sayang kepada beliau karena selain keras, beliau juga sangat disiplin.

Ketiga, beliau selalu tiba pertama kali setiap akan melaksanakan apel pagi. Beliau juga sangat teliti dalam memeriksa senjata, menunjukkan kepedulian kepada anak buahnya, dan berjuang agar anggota pasukannya tidak ada yang ditinggalkan.

Setelah saya lulus dari AKABRI, saya bertemu kembali dengan beliau setelah lamanya 33 tahun ketika saya sedang berceramah dalam acara yang digelar Partai Golkar di Kota Palu pada tahun 2003. Saat itu, saya mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan saya kepada beliau karena pengaruhnya dalam membentuk saya sebagai prajurit TNI dan dalam karier politik saya.

Pak Azwar Syam juga aktif dalam mendukung saya saat saya mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) dan saat saya menjadi calon Presiden. Dedikasi beliau ingin memastikan anak muridnya dan anak buahnya sukses melebihi dirinya sendiri, bahkan ikut berperan dalam membantu karya-karya kampanye saya.

Beliau merupakan sosok Komandan dan guru sejati yang ikut membentuk pribadi saya sebagai prajurit TNI.