Calon presiden RI nomor urut 2, Prabowo Subianto, menegaskan kembali bahwa hilirisasi, anti-korupsi, dan digitalisasi menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045, saat Indonesia merayakan usia 100 tahun.
Prabowo mengungkapkan bahwa tiga langkah tersebut merupakan bagian dari strategi konkretnya untuk mewujudkan visi dan misinya jika terpilih sebagai presiden RI dalam Pemilihan Presiden 2024.
Dalam orasinya di acara deklarasi Gempita di Bandung, Jawa Barat, Prabowo menyampaikan strategi utama yang melibatkan hilirisasi dan kebijakan anti-korupsi.
Ia menekankan pentingnya memerangi korupsi dengan menutup celah atau kemungkinan terjadinya tindakan rasuah, salah satunya dengan menerapkan digitalisasi dalam sistem pengadaan dan penggunaan anggaran negara.
Prabowo menjelaskan bahwa digitalisasi dapat mengurangi kemungkinan kebocoran pemerintah, seperti yang terlihat dari implementasi e-katalog.
Dengan adanya sistem digital, pemerintah dapat secara transparan mengetahui semua barang yang dapat dibeli, harga-harga, pabrik-pabriknya, dan sumber-sumbernya. Ia yakin bahwa sistem digital dapat mengatasi celah-celah korupsi, seperti mark up atau penggelembungan harga.
Sementara itu, terkait hilirisasi, Prabowo menyatakan bahwa hal tersebut bermakna Indonesia harus mengolah sendiri sumber daya alamnya. Ia menolak kekayaan Indonesia dijual murah ke negara lain tanpa diolah di dalam negeri.
Beberapa komoditas yang menjadi prioritas hilirisasi, jika terpilih, adalah nikel, bauksit, timah, emas, perak, batu bara, minyak, dan gas bumi.