Produksi Unggulan Indonesia – prabowo2024.net

by -105 Views
Produksi Unggulan Indonesia – prabowo2024.net

Pangan sebagai Masalah Strategis Bangsa Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku 1 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto]

Pangan adalah masalah hidup-mati suatu bangsa. Kita bisa hidup tanpa gedung-gedung pencakar langit atau mobil-mobil, namun kita tidak bisa hidup tanpa pangan, seperti beras, jagung, singkong, dan sebagainya.

Oleh karena itu, sebagai bangsa, kita harus memandang pangan sebagai hal yang strategis. Siapa pun yang memimpin negara ini, harus memandang pangan sebagai hal yang sangat penting. Selama ini, saya telah menganjurkan kepada pemerintah, penguasa, dan partai-partai yang berkuasa untuk fokus pada pengembangan sektor pertanian. Kita tidak boleh tergantung pada impor pangan, agar bangsa kita tidak tergantung pada negara lain. Jika kita tergantung pada impor, maka ketika mata uang melemah, harga barang impor akan menjadi sangat tinggi dan rakyat bisa mengalami kelaparan.

Indonesia memiliki lahan yang cukup luas, ekosistem dan iklim yang sangat cocok untuk pertanian. Kita merupakan negara tropis yang menempati sepertiga dari zona tropis dunia. Bahkan, kita adalah negara zona tropis terluas kedua setelah Brasil.

Di zona tropis, kita bisa melakukan panen tiga kali setahun, sementara negara-negara non-tropis hanya bisa melakukannya sekali karena adanya musim dingin selama enam bulan. Keunggulan ini membuat kita bisa melakukannya tiga kali lipat dari negara di luar zona tropis.

Selain potensi pertanian, kita juga memiliki potensi sumber daya mineral yang besar. Presiden Jokowi pernah menyatakan bahwa tanpa hilirisasi, tidak mungkin kita bisa menjadi negara maju dan makmur.

Selain itu, kita juga memiliki potensi produksi pertanian dan perikanan yang besar. Misalnya, potensi produksi perikanan tangkap lestari mencapai 12 juta ton per tahun, sementara potensi produksi budidaya laut mencapai 50 juta ton per tahun.

Saatin ini, konsumsi protein rakyat Indonesia mencapai 62 gram per kapita per hari. Artinya, dengan jumlah penduduk 280 juta, kebutuhan protein kita mencapai 6,3 juta ton per tahun. Potensi perikanan tangkap seharusnya sudah bisa memenuhi kebutuhan tersebut.