Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menghadapi tantangan dalam hasil survei terbaru dengan posisi yang tidak memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Wakil Ketua Umum DPP PPP, Amir Uskara mengakui bahwa sejak reformasi tahun 1999, PPP selalu dianggap tidak lolos parliamentary threshold (PT) oleh lembaga survei. Namun, PPP selalu berhasil lolos ke Senayan.
“Jadi kader PPP sudah tidak pernah terpengaruh oleh hasil survei, karena pertanyaan seperti ini selalu kami terima setiap menjelang pemilu. Insyaallah nanti kita lihat hasilnya,” katanya.
Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menempatkan PPP di urutan kedelapan dengan elektabilitas 2,8 persen, sementara PSI berada di posisi berikutnya dengan 2,4 persen. Partai-partai lainnya adalah Perindo (1,7 persen), Partai Ummat (0,8 persen), Partai Hanura (0,4 persen), PBB (0,4 persen), Partai Gelora (0,3 persen), Partai Buruh (0,2 persen), Partai Garuda (0,2 persen), dan PKN (0,1 persen).
Survei ini dilaksanakan pada 23-24 Desember 2023 dengan melibatkan 1.217 orang responden. Responden dipilih dengan random digit dialing.
“Mohon maaf, saat ini kami tidak melayani artikel berita dalam bahasa Indonesia.” (Hanya menerjemahkan sebagian)