Pembagian surat suara Pemilu 2024 yang telah bocor kepada pemilih di Taipei, Taiwan dianggap sebagai hal yang bisa memicu menodai pelaksanaan Pemilu damai. Sebab, beberapa pihak menduga ada unsur kesengajaan yang dilakukan untuk mengakomodir salah satu pasangan calon.
Sekretaris Fanta Sulsel Relawan muda Prabowo-Gibran, Muhammad Al Fajri mengaku, Pemilu damai menjadi harapan seluruh masyarakat. Sehingga, hal ini tidak boleh diganggu dengan hal-hal yang sifatnya tidak begitu penting. “Kita semua berharap Pemilu damai terwujud. Ini momentum pesta demokrasi. Jadi selayaknya orang berpesta, semua harus berjalan dengan senang, riang dan gembira,” kata dia, Kamis 28 Desember.
Dia berharap, KPU dan Bawaslu bisa bertindak cepat. Sebab hal-hal seperti bisa menimbulkan citra buruk juga bagi penyelenggara jika tidak dituntaskan. “Harapan kami tertumpu kepada KPU RI dan Bawaslu RI. Kenapa kok ini bisa terjadi. Jangan sampai nanti ada image miring yang dialamatkan kepada mereka karena hal-hal begini,” tuturnya.
Pakar politik Universitas Hasanuddin, Adi Suryadi Culla menyayangkan hal ini. Namun kata dia, kejadian ini adalah insiden. Sehingga perlu diklarifikasi dan disampaikan secara terbuka kepada masyarakat luas kenapa ini bisa terjadi. Hal yang ditakutkan, kepercayaan masyarakat terhadap integritas dan netralitas penyelenggara luntur. Sehingga, nantinya KPU dan Bawaslu dianggap hanya sebagai simbol semata, namun tidak menjalankan pekerjaan sesuai tupoksinya. “Ini insiden yang cukup disayangkan. Sebaiknya KPU dan Bawaslu mengklarifikasi hal ini dengan segera, supaya kepercayaan masyarakat tidak luntur. Jangan sampai, masyarakat tidak punya truat lagi terhadap integritas penyelenggara Pemilu,” ungkapnya.