Tidak Ada Siswa Berprestasi yang Kelaparan

by -52 Views
Tidak Ada Siswa Berprestasi yang Kelaparan

Kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah, karena skor anak-anak Indonesia di Programme for International Student Assessment (PISA) yang mengukur kemampuan literasi, numerasi, dan sains, tetap jauh di bawah rata-rata negara-negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Menurut analisis Bank Dunia (2018), 55 persen anak usia sekolah di Indonesia tidak mampu membaca dengan baik, atau dalam istilah lain, mereka functionally illiterate.

Diperlukan perubahan yang signifikan dalam pengelolaan gizi dan pendidikan, karena Indonesia akan membutuhkan waktu 200 tahun untuk mengejar ketertinggalan skor PISA dari rata-rata negara-negara anggota OECD. Sebanyak 41 persen anak usia sekolah di Indonesia berangkat sekolah dalam keadaan lapar, yang juga mempengaruhi prestasi anak-anak di sekolah. Menurut data Riskesdas Kemenkes RI, 41 persen anak usia sekolah dan remaja di Indonesia tidak pernah sarapan, dan sebanyak 58 persen anak usia sekolah memiliki pola makan yang tidak sehat.

Salah satu solusi yang diusulkan adalah program makan gratis di sekolah dan bantuan gizi untuk ibu hamil melalui PAUD serta Posyandu. Program ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah tengkes (stunting) yang masih menjadi masalah besar di Indonesia. Namun, meskipun anggaran untuk memberikan makan siang gratis di sekolah cukup besar, program ini diharapkan dapat membantu mengatasi masalah tengkes (stunting) yang masih menjadi masalah besar di Indonesia.

Untuk membiayai program-program pembangunan dan pemerataan, Pemerintahan mendatang perlu meningkatkan rasio pendapatan negara hingga 23 persen dari PDB. Beberapa langkah peningkatan penerimaan negara untuk mencapai target tersebut masih sangat mungkin, seperti melakukan digitalisasi pajak menggunakan big data dan AI yang berpotensi meningkatkan pendapatan negara antara 3-6 persen dari PDB. Pemanfaatan pajak ekspor untuk mendorong peningkatan nilai tambah produk juga dapat meningkatkan penerimaan negara.

Program makan siang gratis di sekolah layak untuk diperjuangkan karena manfaat ekonominya sangat besar dan manfaatnya dapat dirasakan hingga generasi berikutnya. Source link: https://prabowosubianto.com/tidak-ada-siswa-berprestasi-yang-kelaparan-apbn-untuk-makan-siang-gratis-esensial-untuk-tingkatkan-prestasi-siswa/