Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, dengan tegas memprotes insiden pengeroyokan oleh oknum TNI terhadap sukarelawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah.
“Iini merupakan tindakan yang merusak demokrasi. Kami dengan tegas memprotes hal ini,” ujar Komarudin Watubun dalam keterangan tertulis pada Minggu (31/12/2023).
Menurut Komarudin, PDI Perjuangan selalu konsisten dalam menjunjung tinggi negara hukum, demokrasi, dan hak asasi manusia serta menolak kekerasan.
“Bu Mega sebagai Ketua Umum PDI, sejak zaman Orde Baru, dalam keadaan tertekan dan terancam tetap menjunjung tinggi hukum, demokrasi, dan HAM. Pada era reformasi, ketika menjadi oposisi maupun saat berkuasa, tetap konsisten anti-terhadap kekerasan. Ini diakui oleh sejarah dan dunia,” ujar Komarudin.
Oleh karena itu, Komarudin menyayangkan ketika sukarelawan Ganjar-Mahfud menjadi korban kekerasan oleh aparat keamanan di Boyolali, Jawa Tengah.
Menurutnya, apapun alasan yang digunakan, tindakan kekerasan tersebut tetap tidak dapat diterima. PDI Perjuangan mendesak Panglima TNI agar segera menindak oknum TNI tersebut agar tidak merusak netralitas TNI.
Panglima TNI dan Kapolri harus menegaskan kembali netralitas dalam tindakan nyata. Karena struktur TNI-Polri itu komando, jika pucuk tertinggi netral dan ditegakkan dengan penuh disiplin, maka yang di bawah juga akan taat dan berdisiplin.