FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pegiat media sosial (medsos) Septian Raharjo mengkritisi narasi kemenangan satu putaran Pilpres 2024 oleh pasangan Prabowo-Gibran. Dalam narasi yang disusun oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, disebutkan bahwa kemenangan paslon nomor urut 2 akan menghemat anggaran negara sebesar Rp17 triliun.
Pegiat medsos yang akrab disapa Gus Raharjo menyatakan bahwa narasi yang terus disuarakan oleh kubu Prabowo-Gibran tersebut merupakan upaya untuk memperdaya dan merendahkan hak rakyat. Menurutnya, narasi tersebut bertujuan untuk memanipulasi kesadaran rakyat.
“Ironis melihat kubu Prabowo-Gibran dengan gencar mengampanyekan pilpres satu putaran dengan dalih menghemat uang negara. Hal ini jelas merupakan bentuk penipuan dan penghinaan terhadap hak rakyat,” tulis Gus Raharjo yang diposting di akun fanspage Melihat Indonesia pada Sabtu (30/12/2023).
Gus Raharjo menyatakan bahwa kemungkinan Prabowo kalah di putaran kedua sangat besar. Oleh karena itu, menurutnya, narasi tersebut sengaja dibuat untuk menyembunyikan kepanikan yang sedang melanda kubu Prabowo-Gibran.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun kubu Prabowo-Gibran telah memanfaatkan infrastruktur negara dengan melibatkan aparat, perangkat desa, dan pejabat daerah, mereka tidak yakin bisa memenangkan Pilpres. Contohnya adalah saat Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menjemput Prabowo di Bandara Ahmad Yani untuk menghadiri perayaan HUT Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Semarang.
“Pada saat itu, jelas bahwa Prabowo bukan lagi sebagai menteri, melainkan sebagai calon presiden. Apakah Anda yakin bahwa Nana tidak akan berusaha mendukung suara untuk Prabowo dengan posisinya saat ini?,” jelasnya.