Gamal Abdel Nasser, seorang politikus dan presiden Mesir, memiliki sikap yang keras dalam mendukung politik sekuler dan dikenal sebagai pribadi yang tidak dapat disuap. Ia juga dikenal sebagai seorang orator berbakat dan sering memberikan pidato kepada rakyat Mesir. Nasser lahir pada tahun 1918 dan sejak kecil telah tumbuh dengan rasa bangga terhadap bangsa Arab. Ketika remaja, ia sudah menjadi aktivis politik dan menjadi pemimpin kelompok yang menentang korupsi pemerintah dan monarki.
Pada tahun 1937, Nasser mendaftar ke Akademi Militer Mesir meskipun awalnya ditolak karena catatan polisinya. Pada tahun 1942, ia terlibat dalam Perang Arab-Israel dan meskipun Mesir kalah, Nasser berhasil menjadi pahlawan nasional. Pada tahun 1952, Nasser memimpin sekelompok perwira dalam sebuah pemberontakan yang berhasil menggulingkan pemerintahan monarki, dan pada tahun berikutnya, ia mendeklarasikan Mesir sebagai Republik.
Popularitas Nasser semakin meningkat setelah ia menasionalisasi Terusan Suez dari perusahaan patungan Inggris dan Prancis. Meskipun pernah mengalami upaya pembunuhan, Nasser tetap berani berbicara dan berbaur dengan rakyat Mesir. Ia juga berupaya mempersatukan dunia Arab dan pada tahun 1958, ia berhasil mengatur penggabungan antara Mesir dan Suriah, meskipun persatuan ini akhirnya runtuh pada tahun 1961.
Namun sayangnya, Nasser meninggal pada tahun 1970 karena serangan jantung, meninggalkan kesedihan yang mendalam di seluruh dunia Arab. Kehormatan terbesar Prabowo Subianto terhadap Nasser adalah sikap kerasnya dalam mendukung politik sekuler, ketidakmampuannya untuk disuap, serta keberaniannya dalam berbicara dan berbaur dengan rakyat.