FAJAR.CO.ID — Pernyataan Presiden Jokowi yang menganggap dirinya dan para menteri boleh berpihak dan berkampanye untuk pasangan capres cawapres dinilai sejumlah kalangan sebagai pernyataan keliru.
Penilaian itu salah satunya disampaikan mantan Komisioner Ombudsman, Alvin Lie. Melalui aplikasi X (twitter), pria yang juga dikenal sebagai pemerhati penerbangan ini bahkan menegaskan Presiden Jokowi telah keliru dengan pernyataannya.
“Maaf, Pak @jokowi keliru. Jokowi dalam kapasitas pribadi tentu mempunyai Hak untuk memilih, mendukung, berpihak & berkampanye untuk kandidat pilihannya. Namun PRESIDEN tidak boleh berpihak. Harus netral. Karena Presiden adalah Jabatan Politik, difasilitasi negara,” tulis Alvin Lie melalui akunnya @alvinlie21, dikutip Rabu (24/1/2024).
Konsultan Hubungan Keparlemenan ini menambahkan, sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan harus adil terhadap seluruh unsur bangsa.
“Jadi tidak patut jika Presiden berpihak & berkampanye untuk kandidat tertentu. Kalau mau lakukan itu, lakukan dalam kapasitas PRIBADI Joko Widodo. Bukan sebagai Presiden,” tegas Alvin Lie yang kemudian membalas cuitan netizen bahwa Presiden wajib cuti jika ingin berkampanye.
Sebelumnya, Presiden menanggapi keterlibatan beberapa menteri sebagai tim sukses untuk mendukung pasangan calon, dia menyebut baik presiden maupun menteri memiliki hak demokrasi dan politik dengan syarat tidak menggunakan fasilitas negara.
“Presiden itu boleh lho kampanye, boleh loh memihak. Boleh,” kata dia, dikutip dari ANTARA.