FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Program bagi-bagi makan gratis yang dicanangkan oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah menjadi sorotan negatif di kalangan masyarakat.
Program ini dikritik karena dianggap hanya akan menguntungkan importir dan tidak memberikan solusi jangka panjang terhadap masalah pangan di Indonesia.
Beberapa pihak menyoroti bahwa program ini mungkin memberikan bantuan sementara bagi masyarakat yang membutuhkan, namun tidak mengatasi akar permasalahan terkait ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi.
Salah satu Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, menyatakan bahwa program tersebut kemungkinan hanya akan menguntungkan importir.
“Para importir pangan pasti sedang menghitung rezeki nomplok yang bakal membanjiri berkat makan siang gratis dibiayai APBN,” ujar Gigin dalam keterangannya di aplikasi X @giginpraginanto (7/2/2024).
“Blak-blakan, para pengasong food estate dalam menyambut progam tersebut bakal berpesta pora.”
“Para pengasong food estate bakal pesta pora dari menjual kayu berkat pembabatan ribuan hektar hutan. Rakyat kebagian bingung karena harga pangan membubung,” timpalnya.
Sebagaimana diketahui, Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut dua, memandang bahwa program makan gratis harus lebih diprioritaskan daripada internet gratis.
Hal tersebut ia sampaikan saat debat capres kelima yang diadakan KPU di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Ia berpendapat bahwa program makan gratis yang diusung oleh pasangan Prabowo-Gibran adalah salah satu upaya untuk secara langsung mengatasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat kalangan bawah.