Kagumi Strategi Kampanye Anies, Edward Suhadi: Percaya Bahwa Rakyat Indonesia Cerdas

by -82 Views
Kagumi Strategi Kampanye Anies, Edward Suhadi: Percaya Bahwa Rakyat Indonesia Cerdas

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Metode kampanye Anies yang selalu dipadati oleh warga dan anak muda ternyata mendapat pujian dari banyak orang.

Pasalnya, metode yang mengutamakan dialog dua arah seperti acara “Desak Anies” dianggap sebagai model baru dan menjadi perbedaan dengan kampanye sebelumnya.

Hal itu juga mendapat pujian dari aktor yang juga aktif di media sosial, Edward Suhadi, melalui akun twitternya, @edwardsuhadi. Berikut ini isi tweetnya:

“Di pertemuan-pertemuan saya dengan brand-brand, saya paling malas dengan mereka yang menganggap audiens itu sudah final, ‘Audiens itu bodoh, jadi berikan yang bodoh-bodoh saja. Mereka tidak mengerti jika diberi yang tinggi!’ Dan tentu sebaliknya, saya paling suka bertemu dengan klien-klien yang berkata, ‘Insight harus tajam, sesuatu yang mereka bisa terkait, sesuatu yang nyata. Eksekusi juga harus sangat bagus.’ ‘Inget,’ ‘orang-orang ini tidak bodoh.’ Ngerjain yang kedua, tentu jauh lebih sulit. Jangan ditanya. Jungkir balik. Belum lagi pertaruhannya tinggi, karena kemungkinan gagal sangat besar sekali. Tapi kalau berhasil menemukannya, dan melewati proses kerja keras yang mengikutinya, hasilnya selalu sangat membanggakan hati. Kita bisa berkata dengan puas, ‘See? I knew you guys weren’t stoopid.’ Saya rasa di awal perjalanan kampanyenya yang panjang ini, Mas @aniesbaswedan juga sedang melakukan taruhan yang sama. Dia bertaruh, bahwa rakyat Indonesia, tidaklah bodoh. Cukup sudah pemilu dengan jalur kaos dan amplop dan intimidasi dan joget-jogetan. Cukup menganggap rakyat pemilih hanyalah orang-orang dangkal yang tidak mengerti apa-apa. Cukup melihat pemilih hanya sebagai tangan-tangan dan kepala-kepala untuk diamplopi dan ditakuti.”

Artikel tersebut menjelaskan bahwa metode kampanye Anies, terutama dengan mengutamakan dialog dua arah, mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Bahkan, Edward Suhadi menyebutnya sebagai suatu taruhan bahwa rakyat Indonesia tidaklah bodoh. Anies bertaruh bahwa rakyat Indonesia memiliki pemahaman yang cukup untuk terlibat dalam dialog yang lebih berkualitas dalam politik, bukan hanya melalui metode-metode yang merendahkan.