FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Provinsi Sulawesi Selatan sepertinya tidak lagi menjadi lumbung suara Partai Golkar untuk Pemilu 2024 ini.
Terbukti, Golkar gagal mempertahankan dominasi perolehan suara di kabupaten/kota di Sulsel. Bahkan Kursi Ketua DPRD Sulsel harus berpindah tangan. Partai berlambang Pohon Beringin itu disingkirkan oleh Partai NasDem.
Demikian juga di DPRD Makassar tidak berhasil merebut kursi dari NasDem. Belum lagi di beberapa kabupaten/kota lainnya.
Padahal, pada Pileg 2019 lalu, Golkar berhasil menjadi jawara di wilayah Sulsel. Saat itu, Golkar meraih 833 ribu suara, berkontribusi sekitar 5 persen terhadap total perolehan suara nasional Golkar.
Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Golkar, Idrus Marham menyatakan perlunya ada evaluasi.
“Kita harus lebih objektif kalau di satu sisi kita bicara ada prestasi, kan ada juga bicara tidak ada prestasi. Dalam dunia politik ada prestasi ada reward. Kalau tidak punya prestasi harus ada evaluasi,” kata Idrus Marham di Makassar, Sabtu, (9/3/2024).
Menurutnya, DPD harus objektif melihat kepemimpinan yang ada saat ini. Agar tidak mendukung pemimpin yang tidak produktif.
“Nah, bagaimana evaluasinya silakan kepada DPD II, karena yang punya suara adalah DPD II, DPD II harus jujur, harus faktual. Kalau kepemimpinannya (di DPD I) itu produktif yah dukung, kalau tidak produktif jangan dukung lagi,” tutur Mantan Menteri Sosial ini.
Ditegaskan, jika Sulsel tidak lagi menjadi lumbung suara Golkar itu pastinya dipengaruhi faktor kepemimpinan.