FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut sebagai salah satu calon kuat untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Ia bersaing dengan 4 kader Golkar lainnya.
Mereka adalah Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Pengamat politik Refly Harun merasa bahwa tinggal sekitar 3 langkah lagi bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berhasil menguasai Partai Golkar yang didirikan oleh Soeharto dan Suhardiman pada tanggal 20 Oktober 1964.
“Kita juga tahu bahwa Presiden Jokowi mulai melirik ke arah Golkar dan dalam selang waktu satu, dua, atau tiga langkah lagi, beliau akan berhasil menguasai partai yang didirikan oleh Jenderal besar Soeharto di zaman Orde Baru tersebut,” ucapnya.
Selain itu, Jokowi juga menitipkan kekuasaan pada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melalui Kaesang Pangarep.
“Selain itu, beliau juga memberikan kekuasaan kepada PSI di mana putranya menjadi ketua umum,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengutip perkataan Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari.
“Dan tidaklah tidak mungkin bahwa yang akan menjadi Ketua Umum Golkar adalah Gibran Rakabuming Raka seperti yang dikatakan oleh Qodari sekali lagi,” tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyebut bahwa calon wakil presiden nomor urut dua sekaligus putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka juga berpotensi untuk menduduki posisi Ketua Umum Golkar.
Qodari mengungkapkan hal tersebut ketika membahas isu tentang kemungkinan Jokowi menjadi Ketua Umum Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas) yang rencananya akan diadakan pada akhir tahun 2024 atau bulan Desember.