FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyatakan diri sebagai oposisi terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal ini dianggap sebagai sikap tegas.
Hal tersebut diungkapkan oleh Pegiat Media Sosial Jhon Sitorus. Dengan deklarasi tersebut, ia menyatakan bahwa sikap keduanya tidak lagi ambigu.
“Ini adalah sikap yang tegas dan jelas. Tidak ambigu, tidak samar,” ujarnya dilansir dari fajar.co.id dari unggahan X, Selasa (7/5/2024).
“Ganjar Mahfud menyatakan diri sebagai oposisi terhadap Prabowo-Gibran selama 5 tahun ke depan,” tambahnya.
Jhon mengatakan bahwa menghormati pemerintah tidak berarti menjadi budak. Hal ini adalah yang dilakukan oleh Ganjar-Mahfud.
“Karena cara menghormati pemerintah bukan berarti harus menjadi budak, melainkan memberikan kontribusi pikiran dan kritik untuk mewujudkan kemajuan Indonesia,” tambahnya.
Ganjar menyatakan sikapnya saat acara halalbihalal TPN Ganjar-Mahfud di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024). Ia menegaskan bahwa akan menjalankan fungsi kontrol.
“Saya mendeklarasikan, pertama saya tidak akan bergabung dalam pemerintahan ini, namun saya sangat menghormati pemerintahan ini,” ujarnya.
Sebagai kader PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar menyatakan bahwa ia akan terus berjuang melalui partai politik. Terlebih lagi, lanjutnya, kegiatan PDIP yang menumpuk dalam waktu dekat seperti rapat kerja nasional (rakernas) yang akan diadakan akhir Mei.
Sama halnya dengan Mahfud MD, Mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan ini menyatakan bahwa akan terus berjuang meskipun kalah dalam Pilpres 2024.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyampaikan keinginannya untuk merumuskan kembali cara-cara penegakan hukum di Indonesia. Menurutnya, saat ini para elit mempraktikkan hukum tanpa etika.
