FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Prof. Sri Zul Chairiyah, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Padjadjaran memperkirakan bahwa jumlah calon kepala daerah jalur perseorangan dalam Pilkada serentak 2024 tidak akan sebanyak pada Pilkada 2020.
“Melihat hasil kemarin-kemarin, Pilkada 2020 itu sangat sedikit yang mencalonkan sebagai calon independen kalau kita lihat dari beberapa provinsi, kabupaten atau kota, dan juga keterpilihannya juga sangat sulit,” ujarnya, Jumat, dikutip dari ANTARA.
Menurutnya, pada Pilkada sebelumnya, jumlah calon independen yang mendaftar sangat sedikit, dan mereka juga menghadapi kesulitan dalam proses pemilihan.
Meskipun demikian, Prof. Sri menekankan bahwa calon perseorangan memiliki keunggulan tertentu dibandingkan pesaing yang diusung partai politik. Mereka dapat langsung berinteraksi dengan pemilih, yang memungkinkan terjalinnya komunikasi langsung antara calon dan pemilih.
Dengan semakin cerdasnya para pemilih di Indonesia dalam memilih calon kepala daerah, Prof. Sri yakin bahwa ini akan menguntungkan calon perseorangan. Dia berharap agar hingga hari terakhir pendaftaran, banyak calon independen yang mendaftar untuk Pilkada serentak 2024.
Namun, Komisioner KPU RI Periode 2022-2027, Idham Holik, menyatakan bahwa potensi bakal calon peserta Pilkada serentak 2024 jalur perseorangan tidak sebanyak pada pemilihan sebelumnya. Menurutnya, dari berbagai informasi yang diterima, terlihat adanya penurunan dalam penyerahan dukungan pasangan calon perseorangan.
Dengan demikian, meskipun calon perseorangan memiliki keunggulan dalam interaksi langsung dengan pemilih, tantangan dan penurunan minat yang terlihat dapat mempengaruhi partisipasi mereka dalam Pilkada serentak 2024. (*)
