Bung Karno dan Kecap Nomor Satu di Dunia

by -91 Views
Bung Karno dan Kecap Nomor Satu di Dunia

Malaysia tidak memiliki sejarah kecap manis dan hanya meniru Indonesia dalam pembuatan Kecap Nomor Satu di Dunia. Kurang dari tiga tahun yang lalu, di Frankfurt Book Fair, Jerman, pameran buku terbesar di dunia, almarhum Bondan ‘Maknyus’ Winarno mempresentasikan buku hasil karyanya, Kecap Manis : Indonesia’s National Condiment. Melalui buku tersebut, Bondan ‘memproklamasikan’ bahwa kecap manis merupakan warisan kuliner asli Indonesia. Buku ini terdiri dari 300 halaman dan diterbitkan oleh Afterhours Book dengan harga Rp 990 ribu. Buku ini dianggap sebagai buku yang berharga, terutama bagi para pecinta kecap seperti Lutfi Ubaidillah, seorang pengusaha swasta asal Bandung.

Lutfi merupakan penggemar berat kecap, terutama kecap manis, dan bahkan memiliki kebiasaan membawa kecap sachet ke mana pun dia pergi, bahkan ke kantor dengan kecap botol plastik. Dia juga merupakan seorang kolektor botol kecap dari berbagai daerah di Indonesia dan memiliki blog khusus tentang kecap asli Indonesia, Wikecapedia. Selama hidupnya, Bondan juga mengoleksi berbagai merek kecap nusantara yang jumlahnya sudah mencapai lebih dari seratus, seperti Kecap Blitar, Kecap Zebra dari Bogor, Sawi dari Kediri, dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri, terdapat ratusan perusahaan kecap yang tersebar di berbagai daerah, mulai dari Medan, Bangka, hingga Banyuwangi. Beberapa merek kecap sudah bertahan hingga beberapa generasi, mulai dari merek kelas besar seperti Bango, Indofood, hingga merek kelas industri rumah tangga yang hanya dikenal di daerah tertentu. Meskipun terjadi persaingan dengan merek-merek besar, beberapa pengusaha kecap tradisional seperti kecap Maja Menjangan di Majalengka dan kecap Cap Tomat Lombok dari Tegal, juga turut berusaha bertahan di pasar.

Sejarah kecap sendiri jauh lebih tua dari yang kita kira. Kecap sudah dikenal di Tiongkok sejak abad ke-3 dan kemudian menyebar ke Jepang, Korea Selatan, dan negara-negara lain. Di Indonesia, kecap manis menjadi lebih populer daripada kecap asin. Meskipun tidak jelas kapan kecap manis pertama kali dibuat di Nusantara, beberapa pabrik kecap tua seperti Kecap Benteng Cap Istana dari Kota Tangerang dan Kecap Cap Orang Jual Sate dari Probolinggo, Jawa Timur, memiliki sejarah yang panjang sejak abad ke-19.

Meskipun Malaysia juga memiliki beberapa perusahaan kecap yang memproduksi ‘kicap lemak manis’, namun kecap mereka kurang kental dan kurang hitam jika dibandingkan dengan kecap Indonesia. Bondan menduga bahwa perusahaan-perusahaan kecap Malaysia hanya meniru kecap manis Indonesia dan tidak memiliki sejarah panjang dalam pembuatannya. Dengan demikian, kecap manis Indonesia tetap menjadi yang terbaik dan tak tertandingi di dunia.

Source link