Warganet Memperingatkan Pencemaran Konstitusi Oleh Keluarga Solo

by -84 Views
Warganet Memperingatkan Pencemaran Konstitusi Oleh Keluarga Solo

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Penggunaan “Peringatan Darurat” di media sosial (medsos) seperti X atau Instagram saat ini mendapat banyak tanggapan.

“Peringatan Darurat” ini adalah respons dari masyarakat terhadap situasi demokrasi di Indonesia yang saat ini dianggap memprihatinkan.

Seruan “Peringatan Darurat” ini merupakan reaksi terhadap rapat Badan Legislatif (Baleg) DPR RI yang dianggap berusaha untuk menghambat keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia peserta Pilkada.

Mengenai topik dan seruan “Peringatan Darurat” yang ramai di media sosial ini sebenarnya merupakan bentuk dari peringatan awal atau Early Warning System (EWS) mengenai potensi bahaya yang mungkin akan terjadi.

System EWS biasanya juga disiarkan oleh stasiun TV kepada masyarakat untuk bersiap menghadapi situasi darurat.

Mantan anggota DPR RI, Akbar Faizal, juga ikut merespons viralnya “peringatan darurat” ini. Dia mengungkapkan pendapatnya tentang partai politik melalui akun pribadinya di X.

“Kawan, partaimu yang kau banggakan dan perjuangkan dengan sepenuh hati resmi dijadikan ‘Partai Jasa Penitipan Kekuasaan’. Dan kau hanya diam. Selesai sudah bagi mu hari ini bro🤣😀,” tulis Akbar Faizal, seperti yang dikutip pada Rabu (21/8/2024).

Netizen pun ramai mengomentari cuitan tersebut. Mayoritas netizen mengaitkannya dengan Partai Demokrat, PKB, PKS, dan Nasdem.

“@PDemokrat @DPP_PKB @PKSejahtera @NasDem, kalian mengizinkan negara untuk diatur hukumnya oleh raja solo yang akan turun dari tahta dalam 2 bulan?,” tulis seorang netizen di kolom komentar.

“Tidak ada gunanya ada pemilihan legislatif, jika akhirnya semua akan bergabung dalam koalisi besar. Lebih baik kembalikan ke jaman Orba, di mana semua pemilihan sudah diatur, cukup dengan 3 partai, yang menang akan tetap menjadi partai yang sama. Lebih baik dari banyak partai yang pada akhirnya sama saja,” kritik yang lain.