Jean-Eric Vergne, juara Formula E dua kali, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak negatif yang mungkin terjadi saat Pit Boost diluncurkan di Jeddah E-Prix pekan depan. Formula E telah melakukan sejumlah perubahan aturan dan teknis, termasuk pengenalan mobil Gen3 Evo, ban Hankook yang lebih lembut, dan penggerak empat roda. Inovasi terbaru, yaitu Pit Boost, memberi setiap mobil pengisian baterai sebesar 10% dengan daya 600 kW selama pitstop wajib yang harus dilakukan selama balapan. Vergne khawatir pemimpin balapan mungkin tertinggal satu lap atau terpengaruh oleh safety car.
Selain itu, Attack Mode yang diperbarui juga menjadi jauh lebih kuat musim ini dengan penggerak semua roda. Namun, Vergne merasa perlunya solusi yang adil untuk semua pembalap terkait penggunaan Attack Mode. Dia menyoroti betapa berpengaruhnya mode tersebut terhadap hasil balapan, dan kadang-kadang keberuntungan bisa memainkan peran yang terlalu besar. Pendapat Vergne didukung oleh rekan setimnya di Envision, yaitu Sebastien Buemi, yang juga menganggap Attack Mode memiliki keuntungan besar tapi juga risiko besar jika tidak digunakan dengan maksimal.
Kedua pembalap ini mempertanyakan keberuntungan dan faktor keadilan dalam balapan Formula E, menyoroti ketidakpastian saat implementasi perubahan aturan. Mereka berharap akan adanya solusi untuk memastikan ketertiban dan keterbacaan balapan agar penggemar dan pembalap dapat menikmati sajian balapan yang lebih konsisten dan kompetitif.
