Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur resmi dihentikan mulai hari ini, Senin (17/2), mengejutkan banyak pihak, terutama para siswa dan wali murid yang mengandalkan program tersebut. Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Sumenep, Desa Pandian, siswa-siswa yang biasa membawa wadah kosong untuk menampung sisa makanan dari MBG kini harus membawa bekal dari rumah. Kepala MIN 1 Sumenep, Didik Santoso, mengungkapkan bahwa keputusan mendadak ini menyebabkan wali murid bertanya-tanya. Informasi penghentian program MBG diterima oleh sekolah pada Sabtu (15/2) siang, dan segera disampaikan kepada para wali murid agar siswa-siswa tidak membawa wadah kosong lagi.
Penghentian program ini menimbulkan banyak pertanyaan dari para wali murid, namun pihak sekolah hanya mampu menyampaikan bahwa akan diberitahu jika program ini kembali dijalankan. Belum ada penjelasan rinci mengenai alasan penghentian program MBG, Didik Santoso mengaku hanya menerima pemberitahuan melalui grup komunikasi resmi tanpa alasan detailnya disampaikan secara terbuka. Kepala SPPG Sumenep, Mohammad Kholilur Rahman, mengonfirmasi penghentian sementara program tersebut disebabkan oleh kendala teknis di internal penyelenggara, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Penghentian mendadak ini menimbulkan banyak spekulasi di kalangan masyarakat karena Program MBG selama ini menjadi upaya penting dalam pemenuhan gizi anak sekolah, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.