Henti Jantung: Pengertian dan Gejala yang Harus Diwaspadai

by -11 Views

Jantung, sebagai organ vital dalam tubuh manusia, sangat penting untuk menjaga kehidupan yang sehat. Namun, ketika terjadi gangguan pada fungsinya, berbagai risiko penyakit serius bahkan kematian dapat terjadi. Salah satu kondisi berbahaya yang mengancam nyawa adalah henti jantung mendadak, yang terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan. Hal ini memerlukan penanganan segera untuk mencegah risiko kerusakan organ vital lainnya atau kematian. Henti jantung merupakan kondisi serius yang terjadi ketika jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba, menyebabkan aliran darah ke seluruh tubuh terhenti. Meskipun sering disalah artikan dengan serangan jantung, keduanya memiliki perbedaan mendasar.

Henti jantung disebabkan oleh gangguan sistem kelistrikan jantung yang dipicu oleh ketidaknormalan irama jantung atau aritmia. Akibatnya, suplai oksigen ke otak dan organ vital lainnya terputus, berpotensi menyebabkan kerusakan permanen atau kematian. Dalam situasi ini, penting untuk memahami perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung serta mengenali gejala-gejala yang berpotensi meningkatkan risiko henti jantung. Sebelum tiba pada kondisi henti jantung, terdapat beberapa tanda peringatan seperti kesulitan bernapas, rasa pusing, nyeri dada, kehilangan kesadaran sementara, dan detak jantung tidak teratur.

Penting untuk mengenali gejala-gejala ini agar dapat mendapatkan penanganan medis dengan cepat. Perbedaan mendasar antara henti jantung dan serangan jantung adalah bahwa pada serangan jantung, aliran darah ke jantung terhambat menyebabkan kerusakan pada otot jantung, sementara henti jantung terjadi akibat gangguan listrik yang membuat jantung berhenti berdetak secara mendadak. Meskipun keduanya serius, penanganan yang tepat harus dilakukan segera. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang kondisi henti jantung dan gejalanya adalah kunci untuk mencegah risiko serius.