Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Muslim. Namun, bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau gangguan jantung, memunculkan kekhawatiran terkait aturan minum obat tanpa membatalkan puasa. Kesehatan tetap menjadi prioritas utama yang tidak boleh diabaikan ketika menjalankan ibadah. Bagaimana seharusnya cara minum obat agar tetap mematuhi aturan puasa?
Untuk penderita penyakit kronis yang diijinkan dokter untuk tetap berpuasa, jadwal konsumsi obat perlu disesuaikan dengan waktu berbuka dan sahur. Saat berpuasa, seseorang menahan diri dari makan dan minum selama sekitar 14 jam, sehingga waktu untuk mengonsumsi obat terbatas hanya sekitar 10 jam, mulai dari berbuka hingga sebelum imsak. Konsultasi dengan dokter atau apoteker sangat disarankan agar penggunaan obat tetap sesuai dengan aturan tanpa mengganggu ibadah puasa.
Kementerian Kesehatan RI memberikan panduan bagi masyarakat yang perlu mengonsumsi obat selama menjalankan ibadah puasa. Panduan ini mencakup tata cara penggunaan obat seperti obat 1 kali sehari, obat 2 kali sehari, obat 3 kali sehari, obat 4 kali sehari, dan obat sebelum dan sesudah makan. Dengan mengikuti panduan ini dan berkonsultasi dengan tenaga medis, penderita tetap bisa menjalankan puasa tanpa mengabaikan pengobatan yang sedang dijalani.
Jadi, bagi penderita penyakit yang harus minum obat dan berpuasa, sangat penting untuk mengikuti tata cara minum obat yang tepat agar tetap sehat tanpa membatalkan ibadah puasa. Dengan mengikuti panduan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI dan berkonsultasi dengan tenaga medis, kesehatan tetap terjaga meskipun sedang menjalankan puasa. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu bagi mereka yang membutuhkannya.
