Tagar Adili Jokowi atau Revolusi 2025 menjadi viral di media sosial, memuncak sebagai topik yang paling banyak dibicarakan. Sejumlah pihak, termasuk pemerhati politik Faizal Assegaf, menyoroti fenomena ini. Faizal menggalang perlawanan dan menyerukan penangkapan serta pengadilan terhadap Mulyono (Jokowi), Menteri BUMN Erick Thohir, dan para pelaku korupsi di BUMN yang merugikan negara dengan jumlah yang mencapai triliunan rupiah.
Faizal menegaskan perlunya penegakan hukum terhadap mereka yang terlibat dalam korupsi di BUMN, termasuk Erick Thohir yang tidak boleh lepas tangan dari tanggung jawabnya. Lebih lanjut, Faizal mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap sikap Erick Thohir yang dianggapnya tidak bertanggung jawab terhadap kehancuran di BUMN. Faizal menegaskan bahwa sebagai pejabat yang gagal menjalankan tanggung jawabnya, Erick Thohir seharusnya mundur dari jabatannya.
Faizal melanjutkan kritiknya terhadap Erick Thohir, menegaskan bahwa ia tidak layak lagi sebagai Menteri BUMN. Faizal menilai bahwa Erick Thohir hanya fokus pada kepentingan pribadi dan kelompoknya, bahkan menggunakan fasilitas negara demi kepentingan politik pragmatis. Kritikus politik ini menyerukan agar Erick Thohir mundur dari jabatannya untuk menghindari lebih banyak kerugian bagi BUMN dan negara.
Kontroversi seputar korupsi di BUMN terus memanas di tengah masyarakat, dengan Tagar Adili Jokowi atau Revolusi 2025 yang semakin banyak disuarakan. Fenomena ini mencerminkan keprihatinan dan tuntutan keras terhadap para pejabat yang dianggap terlibat dalam tindak korupsi. Semua pihak diharapkan dapat berkontribusi dalam mengatasi korupsi dan memastikan keadilan berlaku untuk semua.