Dandhy Laksono, seorang jurnalis dan aktivis, memberikan tanggapan terhadap kritik Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni, terkait ceramah Anies Baswedan di Masjid Kampus UGM. Menurut Dandhy, diskusi sosial-politik di tempat ibadah bukan sesuatu yang baru dan telah menjadi bagian dari perbincangan publik di berbagai lembaga agama. Beliau juga menegaskan bahwa kritik sosial di tempat ibadah muncul karena kurangnya ruang dialog dari institusi negara. Dandhy juga menyatakan bahwa masjid dan gereja sering kali menjadi tempat untuk menyuarakan kritik terhadap pemerintah. Polemik ceramah Anies di Masjid Kampus UGM yang dikaitkan dengan politik pasca Pilpres menjadi sorotan, tetapi Dandhy memperkuat pembelaannya terhadap Anies. Dandhy juga akan terlibat dalam kajian publik mengenai peran agama dalam usaha mewujudkan keadilan ekologi. Kajian ini juga akan melibatkan sejumlah tokoh sebagai pembicara. Sebelumnya, ceramah Anies di Masjid Kampus UGM yang bertajuk “Ramadan Public Lecture” sangat disambut antusias oleh jamaah pada malam Senin.
Ceramah Anies Baswedan di Masjid UGM: Kontroversi Raja Juli
