Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengusulkan pemerintah pusat untuk membangun 40 Sekolah Rakyat di Jawa Timur. Sekolah ini akan ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto kepada Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Konsep Sekolah Rakyat ini berupa boarding school yang khusus untuk anak-anak dari keluarga tersebut, dengan tujuan agar mereka memiliki keberlanjutan dalam pendidikan dan tidak putus sekolah.
Khofifah menyatakan bahwa pemerintah akan menyediakan anggaran sekitar Rp100 miliar untuk setiap sekolah rakyat. Dia berharap Jawa Timur mendapatkan kuota 40 sekolah, yang akan memberikan multiplier effect dengan menyerap tenaga kerja baik untuk tenaga pengajar, pengelola asrama, penyedia makanan, dan memberikan dampak ekonomi pada lingkungan sekitar sekolah. Melalui konsep boarding school, Khofifah yakin Sekolah Rakyat dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas SDM dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tersebut.
Untuk merencanakan hal ini, Khofifah akan mengadakan rapat koordinasi pada 9 Maret yang dihadiri oleh Menteri Sosial, Menteri ATR/BPN, dan Menteri Desa dan Pembangunan Daearah Tertinggal bersama dengan Bupati/Walikota dan Kepala Bappeda. Hal ini dilakukan untuk membahas detail terkait rencana membangun Sekolah Rakyat ini dan memastikan kerjasama antar instansi terkait. Khofifah juga mengundang Kepala Desa untuk membahas penggunaan dana desa dan teknis koperasi desa terkait dengan proyek tersebut. Selain itu, Khofifah juga berharap bahwa program Sekolah Rakyat ini dapat membawa dampak positif dalam jangka panjang untuk menciptakan generasi emas pada era Indonesia Emas 2045.
