Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan perhatiannya terhadap fenomena kemunduran demokrasi yang terjadi secara global. Meskipun demikian, SBY tetap optimistis bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mampu mempertahankan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi. SBY menekankan bahwa negara-negara besar yang sering mengklaim sebagai “champions of democracy” juga tidak luput dari permasalahan kemunduran demokrasi. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk bersama-sama menjaga nilai-nilai demokrasi dan melawan segala upaya yang dapat merusak demokrasi, konstitusi, dan kerangka negara.
Sebagai mantan presiden, SBY juga menegaskan kewajibannya untuk mendukung pemerintahan saat ini, termasuk Presiden Prabowo. Dia berpendapat bahwa komunikasi yang baik antara pemerintah dan para kritikus sangat penting, dan sudah menyampaikan hal tersebut kepada Prabowo. SBY tetap optimistis terhadap masa depan Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo, meyakini bahwa pemerintahan saat ini memiliki sumber daya politik dan ekonomi yang cukup untuk mengatasi berbagai tantangan.
Dalam acara bedah buku “Standing Firm for Indonesia’s Democracy”, SBY membagikan pengalaman pribadinya dalam menghargai kebebasan berekspresi sejak masa muda. Buku tersebut dipilih dengan tujuan menyoroti bagaimana SBY menjaga demokrasi di Indonesia, dan merupakan konsolidasi yang penting pada zaman reformasi. Tema tersebut juga dianggap sangat relevan oleh Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Ahmadi. Dalam kesimpulan, SBY mengajak semua pihak untuk bersatu dalam memperjuangkan demokrasi dan menjaga nilai-nilai konstitusi.