Susie Wolff, direktur pelaksana F1 Academy, menjalankan tugasnya dengan semangat di markas Formula 1 di London. Ia telah berhasil memasukkan F1 Academy ke dalam radar para penggemar balap karena kesuksesan dua musim pertama. Dukungan dari tim F1, termasuk Lewis Hamilton, dalam seri ini semakin membuatnya berkembang. Wolff memiliki misi untuk membuka peluang bagi gadis dan wanita muda di dunia motorsport. Perjalanan F1 Academy mencari pembalap wanita berikutnya telah membuatnya bertemu dengan banyak tantangan, termasuk aturan dua musim maximal dan tantangan fisik dalam balapan F1.
Meskipun tantangan-tantangan tersebut ada, Wolff tetap optimis bahwa keberhasilan F1 Academy adalah tantangan fisik terbesar bagi wanita dalam dunia balap. Keputusan tentang pengenalan power steering di kategori junior menjadi sorotan yang kontroversial. Meskipun argumen pro dan kontra mengenai hal ini, Wolff tetap pada pendiriannya untuk memberikan kesempatan kepada wanita muda yang berbakat.
Kesuksesan F1 Academy diukur tidak hanya dari pencapaian pembalapnya masuk F1, tetapi juga dari karier profesional yang mapan di balapan lain seperti GT atau Formula E. Wolff yakin bahwa memperluas kesempatan dan mempertahankan standar kualitas dalam olahraga adalah kunci untuk mencetak para pembalap wanita yang sukses. Dengan fokus yang jelas pada mencari dan mengembangkan bakat, F1 Academy terus berjuang untuk memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia balap.