Pada Kamis, 27 Maret 2025, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengumumkan pencopotan Pimpinan Cabang Perum Bulog di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Keputusan ini diambil setelah terjadi penghentian serapan gabah dari petani setempat. Mentan menegaskan bahwa Bulog harus proaktif dalam mengatasi masalah ini sesuai arahan Presiden Prabowo. Protes terhadap Kabulog atas lambannya penanganan pembelian gabah juga disuarakan oleh sejumlah kepala desa di bawah Aliansi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Nganjuk. Pencopotan tersebut dilakukan setelah mendengarkan masukan dari masyarakat terkait kinerja Bulog di lapangan.
Jelang panen raya 2025, Bulog diharapkan mampu menyerap gabah setara beras hingga 3 juta ton. Mentan menekankan pentingnya respons cepat dari Bulog dalam mendukung swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo. Untuk mewujudkan hal ini, kerja keras petani perlu diapresiasi agar semangat bertani tetap terjaga. Sementara itu, negara-negara seperti Jepang dan Malaysia sedang mengalami krisis beras dengan harga yang tinggi, namun Indonesia masih stabil dalam hal pasokan beras.
Semua langkah yang diambil oleh Mentan dan Bulog bertujuan untuk memastikan ketersediaan pangan dalam negeri dan mendukung kesejahteraan petani. Penegakan aturan dan tindakan tegas diperlukan untuk memastikan ketahanan pangan negara tetap terjaga. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, petani, dan instansi terkait, diharapkan Indonesia dapat terus mempertahankan stabilitas pasokan beras.
