Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai pemilik Taman Rekreasi Sengkaling, Malang terus berinovasi untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjungnya, terutama dalam menyambut libur lebaran. Salah satu inovasi terbaru yang mereka tawarkan adalah Zombie Fort, sebuah wahana permainan kolaborasi antara UMM dan Teki Teki World. Wahana ini tidak hanya mengandalkan permainan kecerdasan buatan, tetapi juga mengajak pengunjung untuk beraktivitas fisik sekaligus berpikir dalam memecahkan teka-teki permainan.
Melalui kolaborasi ini, UMM ingin mengembangkan industri kreatif berbasis digital dan memanfaatkan wahana berbasis Intellectual Property (IP) untuk memberikan pengalaman bermain yang unik. Prof Muhadjir Effendy, selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM, melihat sinergi antara akademisi, industri, dan pemerintah sangat penting untuk mendukung ekonomi kreatif. Ia berharap agar Zombie Fort terus dikembangkan dengan inovasi terbaru untuk meningkatkan daya tarik dan keberlanjutan wahana.
Zombie Fort sendiri merupakan wahana bertema zombie yang dirancang untuk menguji keberanian, strategi, dan kerja sama tim. Dengan elemen escape room, role playing, dan live action, wahana ini memberikan pengalaman bermain yang belum pernah ada sebelumnya di Indonesia. Dengan tema invasi zombie dari lapisan ozon dan karakter utama Aurora, seorang ilmuwan yang berjuang menyelamatkan dunia, Zombie Fort menawarkan tantangan dan teka-teki yang harus dipecahkan dalam durasi 45 menit bersama kelompok 2 hingga 6 orang.
Bagi pengunjung yang ingin menikmati pengalaman lebih, tersedia juga permainan VR dengan harga tiket Rp20 ribu, sementara untuk wahana utama Rp60 ribu per orang. Wahana ini dapat dinikmati oleh usia 10 tahun ke atas dengan pendampingan khusus untuk anak-anak di bawah usia tersebut. CEO Teka Teki World, Anung Suparno, berharap bahwa Zombie Fort dapat menjadi salah satu tumpuan ekonomi nasional dalam sektor ekonomi kreatif. Wahana ini adalah bukti bahwa karya talenta lokal Malang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional, dan merupakan langkah menuju peningkatan distribusi dan pengakuan talenta lokal dalam industri kreatif.