Pada hari Rabu, 2 April 2025, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Noel merasa kesal karena mengetahui bahwa para pengemudi ojek online hanya mendapatkan bonus hari raya sebesar Rp50 ribu. Dalam sebuah acara open house di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat pada Senin, 31 Maret 2025, seorang driver ojol bernama Iwan mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap besaran THR yang diterima, menyampaikan harapannya agar Presiden Prabowo mendengarkan keluhan tersebut.
Noel sangat menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk tidak memanggil pihak aplikator terkait isu ini. Ia menilai bahwa aplikator terlalu rakus dan mereka perlu dipanggil untuk menjawab pertanyaan seputar besaran bonus hari raya yang diterima oleh para driver ojol. Grab, sebagai salah satu aplikator ojol, juga memberikan penjelasan terkait besaran BHR yang diterima oleh mitra pengemudinya, mengacu pada imbauan Presiden Prabowo.
Menurut Chief of Public Affairs Grab Indonesia, besaran BHR diberikan berdasarkan tingkat keaktifan kerja mitra pengemudi. Penyaluran BHR dilakukan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan oleh Grab, tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat keaktifan dan kemampuan finansial perusahaan. Bagi mitra pengemudi yang belum menerima BHR, hal ini bisa disebabkan karena tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Dengan adanya keprihatinan dari para driver ojol terkait besaran THR yang diterima, diharapkan pihak terkait dapat memberikan solusi yang adil dan memuaskan untuk semua pihak terkait.