Formula 1 akan menghadapi dampak dari kebijakan tarif baru yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump. Pakar industri Mark Gallagher mengatakan bahwa pasar global yang goyah dan masalah dari tarif baru tersebut akan mempengaruhi F1. Sebagai contohnya, Grand Prix Jepang adalah balapan pertama yang terpengaruh oleh kebijakan tarif tersebut. Industri otomotif secara keseluruhan diperkirakan akan terpengaruh oleh tarif tersebut karena dianggap tidak adil dalam perdagangan mobil dan komponen mobil. Mark Gallagher memberikan pendapatnya tentang bagaimana dampak tarif tersebut terhadap tim-tim Formula 1.
Ia menyebutkan bahwa produsen mobil di F1, seperti Mercedes dan Ferrari, akan merasakan dampak yang signifikan dari kebijakan tarif tersebut. Namun, ada pengecualian seperti Renault yang tidak berencana untuk memasuki pasar AS kecuali pada 2027. Haas, satu-satunya tim F1 berbasis di Amerika, telah merespons tarif tersebut meskipun berharap tidak terpengaruh secara signifikan.
Dampak dari tarif Trump tidak hanya terbatas pada tim-tim F1 tetapi juga akan memengaruhi mitra dan sponsor tim. Gallagher memprediksi bahwa ketidakpastian akan terus berlanjut dan dapat mempengaruhi negosiasi di musim depan. Meskipun demikian, ia yakin bahwa Liberty Media Corporation, pemilik F1, memiliki ketahanan terhadap tantangan ekonomi global.
Gallagher menegaskan bahwa F1 telah menghadapi tantangan besar sebelumnya dan bahwa Liberty Media akan mengikuti perkembangan dengan cermat. Meskipun situasinya tidak pasti, ia percaya bahwa F1 dan industri otomotif secara keseluruhan akan dapat mengatasi dampak dari kebijakan tarif Trump dengan tenang. Mereka akan terus memantau situasi dan berupaya untuk tetap stabil dalam menghadapi perkembangan yang tidak pasti di masa mendatang.