Kota Probolinggo akan menjadi daerah percontohan dalam implementasi Sekolah Rakyat tahun 2025, dengan Rusunawa Baru Kronong sebagai lokasi belajar. Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan hal ini saat mengunjungi Rusunawa Baru Kronong di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Program Sekolah Rakyat diharapkan dapat memutus rantai kemiskinan antargenerasi melalui pendidikan yang terarah dan inklusif. Awalnya, program ini akan dimulai dengan dua hingga empat rombongan belajar, setiap rombongan berisi 25 siswa dengan fasilitas penuh termasuk akomodasi, makanan, perlengkapan belajar, dan pembinaan karakter.
Gus Ipul menjelaskan bahwa program prioritas nasional Sekolah Rakyat akan dimulai tahun ini dan ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Kementerian PUPR akan segera melakukan survei teknis untuk memastikan kelayakan bangunan yang akan digunakan sebagai tempat belajar. Kota Probolinggo termasuk salah satu daerah yang cepat merespons dan memiliki lokasi potensial untuk program ini.
Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, menyatakan dukungan penuh pemerintah daerah untuk Sekolah Rakyat, termasuk dari segi infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Proses seleksi akan dilakukan secara objektif dan tepat sasaran untuk memastikan anak-anak yang paling membutuhkan mendapatkan kesempatan pertama. Program Sekolah Rakyat diharapkan menjadi harapan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kota Probolinggo.