Perilaku warga binaan di lembaga pemasyarakatan, terutama di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru, menjadi perhatian Komisi XIII DPR. Ketua komisi tersebut, Willy Aditya, menyoroti insiden di Rutan Sialang Bungkuk di mana 14 narapidana terlibat dalam dugem, minum keras, dan narkoba. Video tersebut viral di media sosial, mirip dengan kejadian serupa di Lapas Tanjung Raja, Sumatera Selatan. Meskipun Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Provinsi Riau telah mengambil langkah cepat dengan mencopot Kepala Rumah Tahanan Kelas I Pekanbaru, Willy Aditya menekankan perlunya evaluasi mendalam terhadap pengelolaan Rutan. Dia berencana memanggil jajaran kementerian untuk pembahasan lebih lanjut guna koordinasi perbaikan komprehensif terkait masalah ini. Evaluasi dari hulu hingga hilir perlu dilakukan untuk mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di lapas, sehingga peta jalan perbaikan lapas di Indonesia dapat dibentuk. Partai Nasdem juga telah menyimpan banyak catatan tentang pengelolaan lapas, termasuk kasus Lapas Sialang Bungkuk, sehingga dialog formal dan informal dengan berbagai pihak terkait sistem pemasyarakatan warga binaan dapat dilakukan. Masalah kompleks pengelolaan lapas di Indonesia membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak untuk menemukan akar masalahnya guna mencari solusi yang tepat. Kritik juga diajukan terhadap kelonggaran aturan yang terlihat dari perilaku warga binaan yang melanggar aturan dengan konsumsi miras atau narkoba. Temuan akar masalah tersebut di luar dari mencopot pejabat terkait, dan kemungkinan transaksi pelonggaran aturan juga perlu diselidiki apakah sudah sesuai dengan kesejahteraan pengelola lapas.
5 Langkah Menemukan Akar Masalah SEO
