Perundungan di sekolah merupakan masalah serius yang sangat berdampak pada perkembangan anak dalam jangka panjang. Dampaknya meliputi masalah emosional, penurunan prestasi akademik, hingga gangguan kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami dan mengatasi isu ini dengan serius.
Orang tua memegang peran kunci dalam mencegah anak terlibat dalam perilaku bullying, baik sebagai pelaku maupun korban. Mereka bertanggung jawab dalam membentuk karakter dan nilai anak sejak dini. Ada tujuh langkah strategis yang dapat diambil oleh orang tua untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak.
Pertama, orang tua perlu membangun komunikasi terbuka dengan anak agar anak merasa nyaman berbicara tentang pengalaman dan perasaannya. Kedua, penting untuk mengajarkan anak nilai empati dan menghormati perbedaan. Ketiga, memberikan contoh perilaku positif yang baik agar anak menirunya.
Keempat, mengawasi aktivitas anak di dunia digital untuk mencegah cyberbullying. Kelima, membantu anak meningkatkan rasa percaya diri dengan memberikan dukungan serta pujian. Keenam, berperan aktif dalam kegiatan sekolah untuk memperkuat hubungan antara rumah dan sekolah. Dan terakhir, mendidik anak tentang tindakan yang tepat jika menjadi korban atau saksi bullying.
Dengan langkah-langkah tersebut, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung bagi anak, serta mencegah terjadinya bullying di sekolah. Keterlibatan orang tua dalam mendukung dan berkomunikasi dengan anak menjadi kunci dalam mendeteksi dan menangani perundungan sejak dini. Semua ini bertujuan untuk membantu anak tumbuh dengan percaya diri, empati, dan bebas dari ancaman bullying di lingkungan sekolah.
7 Cara Orang Tua Mencegah Anak Terlibat Bullying di Sekolah
