Usulan untuk menjadikan Presiden ke-2 RI, Soeharto, sebagai pahlawan nasional telah menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. Menurut Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, usulan ini berasal dari masyarakat melalui seminar dan pendapat sejarawan. Di sisi lain, Istana dukung usulan ini dengan alasan bahwa mantan kepala negara layak mendapatkan penghormatan. Mereka berharap agar kebaikan Soeharto dalam memimpin Indonesia juga diperhatikan, bukan hanya hal-hal negatif. Namun, Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) menolak usulan ini dan berharap Kemensos tidak melanjutkan usulannya. Koalisi sipil bahkan belum menerima balasan resmi terkait surat penolakan mereka. Sementara itu, Golkar, partai yang pernah dipimpin oleh Soeharto, mendukung usulan ini setelah melalui pembahasan internal dengan melibatkan Satkar Ulama Indonesia. Hetifah Sjaifudian dari DPP Golkar menyatakan bahwa mereka akan mendukung hal yang positif untuk kepentingan bangsa.
Soeharto Pahlawan Nasional: Kontroversi Koalisi Sipil-Istana
