Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membatalkan mutasi tujuh perwira tinggi, termasuk Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo. Putra mantan wakil presiden Try Sutrisno itu semula dimutasi dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) ke staf khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa dengan pembatalan ini, Kunto tetap menjabat Pangkogabwilhan I. Kristomei menjelaskan alasan pembatalan mutasi tersebut setelah melalui pertimbangan matang yang tertuang dalam Keputusan Panglima TNI.
Menurut Kristomei, proses rotasi jabatan mempertimbangkan posisi yang belum memungkinkan untuk ditinggalkan oleh perwira tinggi terkait. Kristomei juga menegaskan bahwa seluruh proses mutasi jabatan di lingkungan TNI didasari oleh kebutuhan organisasi, Tour of duty/tour of area, dan melalui mekanisme sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti). Publik mengomentari mutasi TNI kali ini terutama pergantian jabatan Kunto, yang baru dilantik 4 bulan sebelumnya. Selain itu, jabatan Kunto sebagai staf khusus KSAD juga dipertanyakan untuk seorang jenderal bintang tiga.
Beberapa pihak mengaitkan mutasi tersebut dengan ayah Kunto, Try Sutrisno yang sebelumnya turut menandatangani 8 poin tuntutan yang dikeluarkan forum purnawirawan TNI. Salah satu poin tuntutan adalah mengenai pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka oleh MPR. Dengan demikian, keputusan untuk membatalkan mutasi perwira tinggi TNI termasuk Letnan Jenderal Kunto Arief Wibowo telah menimbulkan berbagai spekulasi dan diskusi di masyarakat.
