Pencak silat tidak hanya seni bela diri, melainkan juga menjadi bagian integral dari identitas budaya Indonesia yang telah memiliki akar kuat sejak zaman dahulu. Dengan mencerminkan gerak, irama, dan nilai-nilai filosofis kehidupan, pencak silat tidak hanya berfungsi sebagai pertahanan diri tetapi juga sebagai cerminan dari nilai-nilai luhur masyarakat Nusantara. Keunikan pencak silat terletak pada perkembangannya di berbagai daerah dengan ciri khasnya sendiri, yang menjadikan keberagaman ini sebagai tambahan kekayaan budaya Indonesia. Saat ini, pencak silat telah menembus batas-batas internasional, diakui sebagai warisan budaya tak benda UNESCO, dan dijadikan ajang pertandingan di berbagai kompetisi olahraga internasional.
Pencak silat, sebuah seni bela diri asli Indonesia, melibatkan seluruh anggota tubuh dalam setiap gerakannya. Termasuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pencak silat diartikan sebagai kepandaian dalam berkelahi dengan keterampilan membela diri dan melakukan serangan dalam pertandingan. Dengan nama yang terdiri dari dua kata, “pencak” dan “silat,” seni bela diri ini mencakup gerakan dasar dalam bela diri dan mencapai kesempurnaan melalui aspek kerohanian. Menurut Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), pencak silat merupakan hasil budaya Indonesia yang menekankan menjaga eksistensi dan integritas diri, serta mengutamakan keharmonisan hidup, keimanan, dan ketakwaan kepada Tuhan.
Pencak silat memiliki tujuan utama yang bertujuan untuk melatih kemampuan membela diri dan melindungi orang lain, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, melestarikan warisan budaya, membentuk karakter dan mental yang kuat, serta meningkatkan kesadaran diri. Sebagai bagian dari sejarah panjang Indonesia, pencak silat membawa manfaat bagi praktisi dengan mengasah teknik pertahanan diri, meningkatkan kesehatan tubuh, melestarikan nilai-nilai tradisional, membentuk karakter, dan meningkatkan kesadaran diri secara menyeluruh. Dengan demikian, pencak silat tidak hanya menjadi seni bela diri yang menarik namun juga sarana untuk mempertahankan warisan budaya Indonesia dan mengembangkan karakter yang kuat bagi praktisi.