Mutasi dan rotasi perwira tinggi di TNI memang harus melalui proses panjang dalam Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti). Menurut Anggota Komisi I DPR, Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin, ada pembangkangan yang terjadi dalam proses mutasi tersebut. Ia juga menyoroti keanehan dalam proses mutasi Letjen Kunto yang akhirnya dibatalkan. Menurut TB Hasanuddin, keputusan mutasi di level atas melalui serangkaian tahapan yang melibatkan berbagai instansi sebelum akhirnya disetujui oleh Panglima TNI.
Sementara itu, pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, mengatakan bahwa situasi politik yang turut merasuki pimpinan TNI saat ini memiliki dampak besar. Menurutnya, kekuasaan lebih diutamakan daripada profesionalisme dalam pengambilan keputusan. Gigin juga menyoroti kondisi saat ini di mana senjata lebih diarahkan ke dalam negeri, menciptakan situasi yang cukup berat. Menurutnya, memiliki persenjataan yang hebat menjadi percuma jika tidak diarahkan dengan tepat. Kesimpulannya, politik sudah sangat merasuk hingga ke pimpinan TNI, membawa konsekuensi yang signifikan.