Penembakan diduga oleh Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan terhadap kelompok pemuda yang tawuran di Jalan Tol Belmera, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) berbuntut panjang. AKBP Oloan kini ditempatkan di penempatan khusus (Patsus) di Propam Mabes Polri setelah dinonaktifkan dari jabatannya. Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengungkapkan bahwa pihaknya belum dapat memintai keterangan AKBP Oloan terkait kasus penembakan tersebut.
Dugaan sementara menunjukkan adanya potensi pelanggaran terhadap SOP dalam penembakan yang dilakukan oleh AKBP Oloan Siahaan. Choirul Anam menyatakan bahwa pihak Kompolnas menghormati proses penyelidikan yang dilakukan oleh Propam Mabes Polri untuk mendalami kasus tersebut. Sejumlah saksi, termasuk sopir dan ajudan dari Kapolres Pelabuhan Belawan, telah dimintai keterangan oleh polisi.
Sebelumnya, AKBP Oloan Siahaan telah dinonaktifkan dari jabatannya setelah dugaan tembakan yang dilakukannya saat membubarkan pemuda yang tawuran di tol Belmera, yang mengakibatkan dua remaja terluka. Penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan oleh pihak berwenang untuk mengungkap detail kejadian tersebut. Polisi telah menangkap sejumlah orang yang diduga terlibat dalam penyerangan dan tawuran tersebut.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan memberikan informasi bahwa peristiwa tersebut berawal dari tawuran antar pemuda di simpang Kantor Camat Belawan. Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Oloan, berusaha membubarkan keributan tersebut namun akhirnya terpaksa melepaskan tembakan setelah diserang oleh sekelompok orang. Dua remaja terluka akibat tembakan tersebut dan saat ini tengah menjalani perawatan. Ferry juga menyebut bahwa beberapa orang yang ditangkap terkait peristiwa tersebut positif mengkonsumsi narkoba.
Proses investigasi masih berlangsung untuk mengungkap seluruh kronologi kejadian serta memastikan kebenaran dari setiap keterangan yang didapat. Pihak yang terlibat dalam insiden tersebut juga akan diperiksa secara menyeluruh untuk menjaga keadilan dan kebenaran dalam penanganan kasus ini.
